Laman

Mengenai Saya

Foto saya
BOJONEGORO, JAWA TIMUR, Indonesia
Bunda PAUD di pelosok desa di Gayam di tengah-tengah eksplorasi migas

Rabu, 30 November 2016

KRAMAT TAPI GAK KRAMUT, USAHA MAKSIMAL GAJINYA MINIMAL

Semboyan mister Mahmud Ketua HIMPAUDI Provinsi Jawa Timur, Guru PAUD itu barang kramat tapi tidak kramut. Guru PAUD Gajinya Minimalis tapi usahanya Maksimalis. Nampaknya semboyan itu bukan isapan jempol belaka. apalagi bagi kami pendidik PAUD di pelosok desa.

Kramat, ya jelas kramat hampir semua sepakat dari berbagai kalangan dari pejabat sampai penjual kawat, dari profesor sampai sampai penjual kolor. Bahwa pendidik PAUD adalah tonggak awal pendidikan seseorang. Dua puluh tahun ke depan bangsa Indonesia ditentukan oleh Pendidikan Anak Usia Dini yang tentunya tak lepas dari founding fathernya Pendidik Anak Usia Dini. 

Gak Kramut, eh kata siapa? yang ngramut bunda-bunda pendidik PAUD ya para suami bunda-bunda PAUD sendiri... hehe ups lupa Allah SWT ya jelas ngramut paling utama bunda-bunda pendidik PAUD. tapi..gimana dengan pemerintah yang begitu berharap pendidikan PAUD yang berkualitas? apakah sudah benar-benar memikirkan nasib bunda-bunda pendidik PAUD. kesenjangan yang berlarut-larut pendidik PAUD formal dan NOn Formal bagaikan benang blundeti kok susah banget diuraikan. Tugas kita sama-sama mendidik anak usia dini bahkan yang menjadi pondasi awal, 50% perkembangan otak manusia ditentukan pada usia 0-2 tahun jika bunda PAUD ini tidak hati-hati tuntutannya dunia wal akhiroh. Kewajiban kita sama-sama menyusun perencanaan dan penilaian yang menuntut ketelitian dan waktu ekstra untuk mendapatkan keontetikan penilaian perkembangan anak. Bunda PAUD Non Formal tak jarang pulang di atas jam 12.00 wib karena menyelesaikan penilaian perkembangan anak.

Tapi mengapa kita dibedakan??protes...sadar dong kualifikasi pendidik PAUD Non Formal masih banyak yang S3 (SD, SMP, SMA), lalu bagaimana dong dengan yang sudah S1 PAUD? apa tidak ada solusi untuk bisa menyeimbangkan kualifikasi pendidikan, secara pendidik PAUD mau kuliyah pakek biaya apa? Kuliyah PAUD itu mahal...boleh-boleh kok kalau kuliahnya digratisin..gak perlu repot alasan kualifikasinya masih rendah. Nggak ada anggarannya brow...emang anggaran negara cuma buat pendidik PAUD? yah...bolehlah dengan diklat berjenjang bisa memback up kesenjangan itu...Baru-baru ini aja kita bisa disebut guru itu aja sudah jingkrak-jingkrak tu pendidik PAUD gara-gara disebutnya sama GURU. Baru sebutan GURU belum sama hak-haknya dengan guru-guru formal. 

Bagaimana dengan wali murid? setali tiga uang dengan pemerintah alias PHODO.. sekolah PAUD ngabisin anggaran rumah tangga.... masih kecil sekolahnya bayar lah wong yang ESDE aja gratis..diajarin apa wong bicara aja belum lancar...kemenyek guru-guru PAUD itu? ehm...menohok, mencemes dan menampar banget....ngelos dodo padahal bayar 15.000 perbulan aja....setara dengan bayaran matun sekesuk. bicaranya seperti ndoro yang kasih gaji 1jt 500 perbulan... 

Kramat dan Maksimalis benar guru-guru PAUD itu...ngelos dodo ben lapang...Lapang bener guru PAUD, apa yang dikatakan "Walah..seng penting gelem sekolah anake wes syukur...wes apik...." orang desa itu belum sadar betapa pentingnya pendidikan anak usia dini, tidak usah ambil gaji dari uang SPP kebutuhan PAUD itu terus tidak terlihat. Kalau jelas dibelikan Buku Lembar Kegiatan kelihatan barangnya wali murid ya seneng karena anaknya dibelikan buku di ajari baca, tulis dan hitung. 

Guru PAUD wajib meninggalkan CALISTUNG, itu menghancurkan karakter anak.....GLODAK... setiap hari cari bahan untuk membuat kegiatan yang menyenangkan dan menarik bagi anak...lem, kertas, cat air, tepung, minyak, pewarna, bahan-bahan lain untuk cooking....semua butuh uang, tiada yang gratis..toko pun tak mau tau yang beli itu GURU PAUD orang KRAMAT ya tetep disuruh bayar...orang tua protes sekolah PAUD bayare mahal diajak main terus......tanpa melihat nilai-nilai rupiyah yang dikeluarkan oleh guru PAUD untuk menyiapkan bahan permainan. Demi meminimalkan anggaran agar Kocek dari kantong suami tidak terogoh dalam, Guru PAUD rela blusuan di tengah sawah, kebun, kali demi mencari bahan mainan. rela juga jadi pemulung sampah-sampah bekas.

Bapak Presiden, Pemerintah, Profesor, tukang jual tahu, penjual keramik, penjual pecel, tukang bangunan, petani, scurity semua yang jadi wali murid PAUD...coba tengok kami barang sebentar...permintaan kami tidak muluk-muluk karena kami pasti sudah dijamin sama Yang Maha Pemberi Rizki, Yang Maha Melindungi dan Yang Maha Mensejahterakan...Jangan cemooh kami, sepelekan kami biar keikhlasan kami tetap terjaga. biar keikhlasan kami tidak sia-sia karena ketidak enakan hati dari perilaku dan ucapan yang kalian layangkan. 

karena orang Kramat itu membawa Berkat dan Juga bisa jadi kualat......kami Guru PAUD akan tetap Maksimalis walaupun gaji kami Minimalis.....HIMPAUDI JAYA.....


AGEN OF CHANGE

Melihat kalimat Agen Of Change teringat jaman kuliiahku dulu, sangat indah dan ideal kalimat itu. Perubahan itu niscaya dan hal yang tidak berubah itu adalah perubahan itu sendiri. eh..terdengar hebat.
Namun menjadi Agen perubahan itu tidak mudah, tidak semudah orang-orang penguasa mencopot dan mengembalikan posisi jabatan. kenyataan tak seindah harapan itu yang sering membuat hati ini kecewa. hemm terkadang kita harus menurunkan great kita. orang semacam saya mau merubah dunia muluk-muluk banget.
Sering kali berhadapan dengan masyarakat yang nyaman dengan kondisi bergelut dengan tanah setiap hari, mengumpulkan sedikit demi sedikit pundi-pundi dari hasil pertanian yang semakin tak menentu hasilnya. mungkin bumi sudah capek atau sudah over load karena kandungan mineral terkuras habis dengan bahan kimia karena keserakahan petani-petani. bisa jadi juga alam yang sudah tidak ramah karena penghubinya pun sudah tidar ramah bahkan hati nurani hilang karena keegoisan, mungkin dahulu masa kecilnya terampas jadi belum berkembang optimal masa egosentrisnya.
Merubah pola pikir masyarakat untuk memberikan hak kepada anak-anaknya melalui pendidikan yang bertanggung jawab merubah karakter bangsa ini yang semakin tak jelas karakternya. penipuan-penipuan publik dan buaian-buaian kenikmatan dunia yang disajikan apik lewat televisi dan media sosial lainnya menjadikan panjang daftar pekerjaan rumah tangga seorang agen perubahan.
seorang agen sering menjadi korban atas perubahan yang diusungnya, dikucilkan, dihujat, disepelekan, diacuhkan bahkan ditendang dan dihancurkan sampai tidak bersisa. ya...itu lah yang harus dibayar oleh seorang agen demi perubahan bangsa yang lebih bermartabat dan mempunyai karakter pancasila.

Senin, 07 November 2016

RA-KBIT AL-HIKMAH: MENJAGA KELEKATAN WALAU BUNDA SIBUK

RA-KBIT AL-HIKMAH: MENJAGA KELEKATAN WALAU BUNDA SIBUK: Era yang semakin maju, ibu-ibu rumah tangga juga tidak mau kalah dengan bapak-bapak rumah tangga. Segala kemampuan yang dimiliki oleh ora...

MENJAGA KELEKATAN WALAU BUNDA SIBUK


Era yang semakin maju, ibu-ibu rumah tangga juga tidak mau kalah dengan bapak-bapak rumah tangga. Segala kemampuan yang dimiliki oleh orang laki-laki dimiliki oleh perempuan sampai-sampai apapun yang seharusnya dikerjakan oleh laki-laki dilakukan pula oleh perempuan.

Hasil gambar untuk gambar ibu dan anak
Inilah yang menjadi penyebab banyaknya bunda-bunda masa kini sama-sama eksisnya dengan Yanda-yanda. Lalu bagaimana dengan anak-anak kita?
Disinilah kita akan bahas. Pernah saya mengikuti pelatihan tentang pentingnya kelekatan orang tua dengan anak. karena dengan kelekatan ini akan membentengi anak-anak kita dari pergaulan, perbuatan yang menyimpang. Kelekatan bunda dan anak sangatlah penting karena manusia itu yang dicari adalah ketenangan jiwa dan kebutuhan akan cinta. Apabila cinta dan ketenangan sudah terpenuhi di dalam rumah anak tidak akan mencarinya di luar. 
Perilaku-perilaku menyimpang yang di alami anak-anak muda jaman sekarang. Kecanduan Game, Narkotik, seks dan penyimpangan seks, apabila dicari benang merahnya kembalinya ada pada kelekatan dengan orang tuanya. Anak-anak yang berprilaku menyimpang adalah rata-rata anak yang kurang perhatian dari orang tuanya. Bisa jadi juga ibunda nya selalu di rumah tapi tidak ada kelekatan diantara mereka, adanya hanya kemarahan, tuntutan yang tinggi dari orang tua sehingga anak stres dan lari ke hal-hal yang negatif.
Lalu bagaimana dengan bunda-bunda yang memiliki jam terbang tinggi bisa menjaga kelekatan dengan anak-anaknya?bukankah kelekatan itu butuh waktu bersama anak-anak sedangkan terkadang bunda-bunda saat ini terutama bunda PAUD, yang super power apa pun dikerjakan demi bangsa. tuntunan sekolah, pemerintah bahkan desa karena banyak juga bunda PAUD itu menjadi perangkat desa yang pekerjaannya tidak pernah kelar. paling-paling ketemu dengan anak hanya saat habis maghrib. ini mungkin bisa membantu bunda-bunda yang memiliki masalah yang sama
Pertama, Gunakan waktu yang berkualitas, untuk menjaga kelekatan dengan anak tidak perlu banyak waktu kita menjaganya sepanjang hari. toh percuma saja ketika kita seharian bersama anak tapi kita sibuk dengan diri kita masing-masing. anak sibuk dengan tivinya, bapak dan ibu dengan Hpnya. bagaimana membuat waktu berkualitas dengan anak kita? gunakan saat kita bersama anak kita hadirkan diri kita dan jiwa kita sepenuhnya untuk anak-anak kita. ajak cerita, bercanda, mendampingi belajar, nonton dll. lepaskan gadget-gadget yang sudah kita pegang seharian, lupakan pekerjaan-pekerjaan yang menumpuk apabila kita bersama anak-anak kita. Kerjaannya nggak kelar dong? kerjaan saat anak-anak sudah tidur.
Kedua, Dengarlah dengan penuh perhatian ketika anak-anak cerita,  latihlah sejak dini anak untuk bercerita tentang pengalamannya sehari tadi. jadilah teman ceritanya. jadikanlah anak-anak kita kalau belum cerita ke kita hatinya tidak tenang. wah bisa dianggap anak mama dong? nggak dewasa... lebih baik dibilang anak mama daripada dibilang anak tetangga, ya kan? maksudnya kalau anak-anak kita tidak berani cerita dengan kita, kalau ceritanya dengan orang lain? ya kalau benar informasi atau solusi yang diberikan? kalau salah bunda sendiri yang rugi.
ketiga, Jangan lupa setidaknya setiap hari kita terapkan CUP (cium, Usap, Peluk) karena dengan pelukan hormon-hormon cinta akan mengalir ke otak anak dan bunda sehingga ketegangan-ketegangan dalam otak akan meregang. menghilangkan stres anak.
keempat, Jadikan ucapan kita sebagai rujukan anak-anak kita. jika anak-anak itu sudah menjadikan kita rujukan berarti anak itu sangat percaya kepada kita. jadi setiap kali anak kita mendapatkan informasi apapun selalau ditanyakan kepada kita, sehingga kita bisa memfilter segala informasi yang diperoleh oleh anak.  
Kelima, Untuk bunda yang kerjanya adalah pengabdian kepada agama dan Negara. Pasrahkan kepada Allah dan memohon dijaga anak-anak kita. Karena Allah adalah sebaik-baik penjaga. yakinilah Intansurullah Yansurkum "barang siapa yang menolong Allah, Allah akan menolongmu"
Jadi jangan berkecil hati, bunda-bunda PAUD yang menjaga dan menolong generasi bangsa insya Allah putra-putranya akan dijaga dan ditolong oleh Allah...AAMIIN

Jumat, 04 November 2016

DILEMA PEJUANG REVOLUSI MENTAL

Begitu berat amanah pendidik, terutama pendidik Anak Usia Dini. Hampir seluruh orang penting di Negara ini, Negara 20 Tahun ke depan ada di tangan pendidik PAUD. Berbagai krisis yang melanda bangsa ini mulai krisis pritual, krisis mental, krisis sosial dan krisis karakter, adalah Pe-er besar pendidik PAUD untuk memotong lingkaran setan mental-mental yang tidak bertanggung jawab.

Begitu beratnya amanah pendidik, dituntut untuk memperbaiki mental, spiritual, sosial dan moral anak bangsa. Namun berbagai sisi meneror anak-anak didik kami, media yang tidak bertanggung jawab, lingkungan yang tidak bertanggung jawab, orang tua yang tidak bertanggung jawab bahkan pemerintah yang tidak bertanggung jawab. Pendidik satu-satunya perisai yang bersusah payah melindungi dan menjaga kefitrahan anak-anak didik kami.

Begitu beratnya amanah pendidik, dengan kondisi ekonomi yang cukup, cukup untuk makan satu hari, cukup untuk membuat media dari bahan bekas, cukup untuk tidur di alas tikar dan cukup memberikan makan putra-putranya dengan satu butir telur atau tiga iris tempe. Dituntut untuk memberikan jiwa dan raga bahkan harta demi kualitas pendidikan yang bisa menumbuhkan rasa spiritual yang benar, kepekaan sosial, kesantunan moral dan mental positif.

Begitu beratnya amanah pendidik, niat baik pemerintah memberikan bantuan operasional pendidikan PAUD dengan juknisnya yang berbahasa langit yang hanya bisa diterapkan oleh penduduk langit. Pendidik dituntut membuat anggaran sesuai kebutuhan, namun kebutuhan tidak tercantum dalam juknis. lalu harus bagaimana? revolusi mental tetap berjalan bung... begitu pahit perjuangan ini RKAS tidak sesuai dengan sasaran. Bertindak benar menjadi salah, bertindak salah menjadi benar. kebingungan para pengelola untuk membuat laporan, apakah sesuai dengan RKAS ataukah sesuai dengan kebutuhan sekolah yang tidak tercantum di anggaran.

Begitu beratnya amanah pendidik, salah di mata hukum ketika benar-benar diterapkan sesuai dengan yang benar-benar dibutuhkan lembaga. wahai penggagas jargon Revolusi Mental, jangan rusak mental kami dengan aturanmu yang menjebak kami ke dalam ketidak jujuran. Ingat 20 tahun nasib bangsa kita ada ditangan kami. Apa lah maknanya kami gembar-gembor mengajarkan kepada anak-anak didik kami dengan kejujuran, tanggung jawab dan ketakutan kepada Tuhan, Namun aturan-aturanmu merusak mental kami. Jangan salahkah kami, jangan hukum kami dengan mengebiri dana yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan kami. Tapi tiliklah juknis yang kalian berikan apakah sudah bisa memenuhi kebutuhan penduduk bumi.

Begitu beratnya amanah pendidik, mengajari kedamaian dan toleransi antar suku, agama dan ras. Namun di atas sana penguasa mengajari anak-anak kami menginjak-injak agama lain. mengambigukan kebenaran, membingungkan mana yang benar dan mana yang salah. Bagaimana kami harus menjaga anak-anak kami yang fitrah itu dengan teladan-teladan penguasa yang bermoral antagonis.

Begitu beratnya amanah pendidik, mengajari anak-anak kami dengan amar ma'ruf nahi munkar. Namun di atas sana penguasa mengajari anak-anak kami mengalah..mengalah kepada kedzaliman dengan dalil-dalil yang melegalisasi kepentingan mereka, yang tidak seharusnya muncul dari mulut negarawan. apakah yang ingin mereka teladankan kepada anak-anak kami untuk menggadaikan agama dan negara kami demi kepentingan sendiri?

Coba jawab, apakah kami mampu memutus lingkaran setan keterpurukan bangsa ini dengan dukungan teladan-teladan yang penggagas Revolusi Mental itu begitu berlawanan. Ataukah memang revolusi mental ini hanya jargon yang menutupi dirinya seperti serigala berbulu domba yang akan melemahkan generasi penerus bangsa ini?

Kamis, 03 November 2016

SALAH SOALNYA ATAU SALAH JAWABNYA?

Seperti biasa, saat ada waktu luang seoptimal mungkin saya manfaatkan untuk menemani main si adek falah. sore tadi saya bermain ke rumah bude nemani adek falah bermain. Biasalah kalau lagi ngumpul ada aja yang jadi bahasan. Cerita budeku bikin aku tergelitik untuk menuliskannya di blog.
"Dika itu pinter sekali zid, tadi malam itu ada Pe-Er dari gurunya, dia belajar sama ibue..lah ibue bacakan soale.."NO 1. Setelah lahir siapakah orang yang merawatmu? pilihannya A. Tetangga, B. Ibu C. Nenek ayo mana yang bener dik?" eh Dika jawabnya Bener "Jawabannya C bu..Nenek" kekekeke Bude yang notabene neneknya dika tertawa terlihat giginya yang merah habis pakek nginang.
Lo kenapa jawabnya C dik? tanyaku "yo iyo bu zida, bener leh jawabanku..yang merawatku kan nenek" jawabnya ringan.
Saya membayangkan gimana perasaan ibunya saat anaknya jawabnya seperti itu, dan saya juga tidak tanya apakah jawabannya benar di mata gurunya. tapi dimata anak kelas dua SD itu benar-benar jujur dalam hati dan jawabannya adalah benar.
Introspeksi dalam diri, suatu hari nanti apa jawaban anakku saat ada pertanyaan itu muncul.... keuntungan di saya, saya tidak tinggal dengan nenek yang bisa menggeser posisi pertamaku di hatinya. tapi tetep saja saya ketar-ketir pasalnya jarang sekali saya menemani bermain, sering saya titipkan di bude, karena tuntutan tugas, tapi saya tidak bisa jika anak saya kelak menggeser posisi ibunya di nomer yang kesekian.
Biarpun jarang di rumah saya berusaha memberikan yang terbaik dan menjadi posisi yang pertama di hati anak-anak saya..mudah-mudahan usaha saya tidak sia-sia. Alhamdulillah selama ini saat aku datang mereka tetap memelukku dan menunjukkan kebahagiannya bertemu denganku.

Rabu, 02 November 2016

DI SEKOLAH BUNDA SEPERTI MALAIKAT..TAPI DI RUMAH??

"Bunda, tahukah bunda aku bingung dengan bunda, bunda selalu berubah-ubah, bunda seperti mempunyai kepribadian ganda, terkadang aku bingung harus ngapain..aku bingung mana yang benar dan mana yang salah, bunda...sebenarnya aku senang dan bermimpi seperti teman-temanku di sekolah punya bunda seperti bunda itu impianku dan teman-teman di sekolah..Bunda saat di sekolah bunda sangat cantik..bunda murah senyum..bunda tidak pernah marah..bunda peluk aku dan teman-temanku.. jika bunda berbicara bunda selalu dengan nada yang halus dan manis.
Saat kita ada masalah bunda selalu mencoba menghibur kami dan membuat kami berdamai dan senang kembali...bunda saat di sekolah bunda selalu memberi semangat kami, bermain dengan aku dan teman-teman. bunda seperti malaikat yang dikirimkan Allah kepada kami..kami senang bahkan temanku bilang dia pengen punya mama seperti Bunda. teman-teman sangat diidolakan sama teman-temanku..ada yang cari perhatian, ada yang minta terus sama bunda. sebenarnya aku tidak rela bundaku yang baik hati di sekolah diperebutkan oleh teman-teman di sekolah...seharusnya di sekolah perhatian bunda hanya untuk aku..bukan untuk kalian, sehingga aku mencari perhatian dengan usil sama teman atau bertingkah aneh yang bikin bunda lebih perhatian pada ku. Tapi aku sering kecewa bunda tidak terlalu memperhatikanku, dengan kata-kata manis bunda bilang "kakak, kalau di sekolah bunda bukan hanya milik kakak..tapi milik semua teman-teman di sekolah..jadi anak pinter ya anak bunda"
Ok lah aku rela kalau di sekolah Bunda adalah Bundanya semua temanku...tapi di rumah Bunda tidak seperti di sekolah, Bunda tidak pernah tersenyum..wajah bunda yang manis dan cantik di sekolah berubah seperti Gorgon...wajah Bunda menyeramkan. Aku minta diperhatikan sedikit bunda langsung membentakku...Aku bikin ulah sedikit bunda langsung menceramahiku.. bunda selalu bilang "Bunda capek kakak...please jangan ganggu Bunda..." minta ditemani main bunda bilang "Bunda banyak tugas kakak...ngerti dong kak..ibu harus bikin RPPH, ibu harus nyiapin media bermain untuk besuk bermain di sekolah, belum lagi ibu harus menyerahkan banyak laporan dan ngisi dapodik...udahlah kakak main sama HP sana atau lihat Ipin Upin " saat aku bisa membuat yang baru aku sangat ingin Bunda yang denger pertama kali tapi bunda liat aja nggak mau...Jika di rumah bunda lebih sibuk dengan HP dan laptop senyum-senyum sendiri, kadang emosi sendiri.
kalau aku denger Bunda ngisi pertemuan sama ibu-ibu teman-temanku begitu manis kata-kata Bunda..Bunda selalu bilang yang sabar kalau mendidik anak, jangan acuhkan saat dia mau cerita, perhatikan dengan sepenuh hati, berilah pengertian dengan kata-kata yang baik, tatap matanya dan tersenyumlah saat berbicara kepada anak-anak kita, berikanlah pujian saat anak kita melakukan kebaikan jangan menghardik, jangan melakukan kekerasan baik fisik maupun mental, sering membelai dan berikanlah pelukan...EHM andai semua yang engkau katakan saat pertemuan dengan ibu-ibu itu engkau lakukan kepadaku Bunda..Aku adalah anak yang paling bahagia..karena Bunda yang bak malaikat di sekolah itu adalah Bundaku di rumah...

Selasa, 01 November 2016

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI


Siapakah Anak itu? Anak ibarat benih yang ditanam di dalam tanah, jika benih itu dibiarkan dan diacuhkan maka pertumbuhan benih itu tidak akan optimal dan bahkan mati. Sebaliknya jika benih itu diberikan stimulasi yang tepat dan sesuai dengan takaranyya maka benih tersebut akan tumbuh subur seperti yang diharapkan. Benih tersebut akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya dan dioptimalkan dengan stimulasi dan perawatan dari lingkungan sekitar.
Demikian pula dengan anak, pada usia 0-5 tahun ini merupakan masa golden Age (Masa Keemasan) pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini akan menjadi pondasi di kehidupan mendatang. Dan setiap anak adalah unik mereka akan tumbuh, berkembang dan belajar dengan kecepatan yang berbeda dengan anak yang seusianya. untuk itu sebagai orang tua atau guru tidak usah panik jika pertumbuhan dan perkembangan anak-anak terkadang lambat atau cepat dibanding teman sebayanya.
Apa itu pertumbuhan?pertumbuhan merupakan suatu proses perubahan secara kuantitatif pada anggota tubuh terkait dengan besar, jumlah, ukuran yang sebagian besar dapat diamati secara fisik. 
Sedaangkan perkembangan menunjukkan bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang beraturan dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
Faktor-Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak?
A. Faktor Internal
    1. faktor bawaan (gen) yang normal dan patologik
    2. Faktor kehamilan (nutrisi, penyakit, polusi dll)
B. Faktor eksternal
   1. Asupan Gizi
   2. Penyakit yang diderita
   3. Kualitas pengasuhan
   4. Kondisi lingkungan
Apa yang dibutuhkan anak agar tumbuh kembang secara optimal?
1. Fisik dan biologis (Nutrisi, imunisasi, kebersihan diri dan lingkungan, kesempatan bermain dan beristirahat, pelayanan kesehatan)
2. Kasih sayang (Menciptakan rasa aman dan nyaman, dilindungi, diperhatikan, diberi contoh, dihargai, di dorong dengan pola asuh yang demokratik
3. Stimulasi (kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungannya melalui berbagai activitas yang melibatkan panca indranya)
Perkembangan anak menurut kelompok Usia:
- Bayi/ Infant mulai usia 0-12 bulan
- batita/ todler usia 12 bulan -36 bulan
- Preschool usia 3-6 tahun
 Setiap kelompok usia anak akan mengalami tonggak perkembangan (perkembangan yang berkembang pesat) yakni:
1. Tonggak perkembngan usia 0-12 th
   - tumbuhnya rasa PERCAYA dan IKATAN dengan orang lain
  - Muncul senyum sosial kepada orang yang dikenalnya
  - Mulai membuat suara-suara dan pertanyaan dengan bahasa bayi
  - Memperlihatkan rasa takut terhadap orang yang tidak dikenalnya.
2. tonggak perkembgan usia 12 bulan - 36 bulan
  - mencoba kemampuan-kemampuan babaru yang dimilikinya (berjalan, memegang sendok, berlari dll)
- memiliki kebiasaan baru seperti mengamuk sebagai pemahaman dirinya berbeda dengan orang lain
- Munculnya bahasa
- perkembgan lanjutan baik motorik kasar maupun halus
- mulai bermain peran
- mulai bermain sosial dengan anak lainnya
- mulai latihan buang air kecil dan besar dikamar kecil
- Senang dengan kebiasaan dan rutinitas
3. Tonggak perkembangan usia 3-6 tahun
- Kemampuan pengendalian diri pada gerakan motorik kasar dan halus
- peningkatan perkembangan bahasa
- Menggunakan bahasa untuk memecahkan masalah dan memperkuat main dengan teman sebaya atau orang dewasa
- munculnya hubungan kerja sama dengan anak lain
- mampu berbagai jenis bahan mainan
- kemajuan dari permainan sensori motor